Skip to main content
Fakultas Teknik Buat Penelitian Briket Arang Sampah

Fakultas Teknik Buat Penelitian Briket Arang Sampah

TANGERANG - Fakultas Teknik Universitas Islam Syekh-Yusuf (Unis) Tangerang membuat briket arang sebagai bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), yang bekerja sama dengan Ketua Forum Bank Sampah Kota Tangerang. Selain dosen, mahasiswa pun ikut melaksanakan acara tersebut. Briket arang ini dibuat dengan memanfaatkan sampah plastik Polyethylene Terephthalate (PET) dan Polypropylene (PP), yang diolah menjadi bahan energi alternatif yaitu briket arang. Di Bank Sampah Asy Syfa Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang, Jum’at (26/5/2023). 

Briket arang sampah dibuat dengan cara, sampah plastik tersebut sebelumnya dipotong menjadi kecil. Kemudian dibakar atau proses karbonasi selama 3 jam menjadi arang yang selanjutnya didiamkan selama satu malam. Arang tersebut ditumbuk menjadi serbuk, dan melakukan pengayakan atau disaring. Serbuk tersebut dicampur dengan tepung kanji atau tapioka, kemudian proses percetakan dan pengeringan briket selama 20 jam di bawah sinar matahari.

Dekan Fakultas Teknik Dine Agustine, S.Si., M.Si mengatakan, para masyarakat pun cukup antusias, dengan mengundang Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang. Permasalahan sampah ini dapat teratasi menjadi barang yang bermanfaat. “Penelitian ini akan berlanjut, dan akan dipresentasikan di Jepang melalui online. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana menghitung energi dari briket ini. Serta bagaimana menurutkan tingkat emisinya, karena tidak boleh digunakan untuk rumah tangga, biasanya dipakai untuk industri,” kata Dine.

Proses ini cukup lama, Dine dan tim lainnya sudah mencacah sampah plastik ini sejak di rumah, karena proses pencacahan ini butuh waktu yang lama. Prodi Teknik Kimia, Teknik Lingkungan, dan Teknik Informatika bekerja sama untuk melanjuti penelitian ini. “Akan dibuatkan sebuah video tentang cara membuat briket batu bara, hal ini untuk menggali potensi ekonomi. Supaya nilai sampah ini bisa memiliki nilai ekonomi, juga menggerakan masyarakat sekitar,” jelas Dine.

Pembuatan briket ini masih butuh penelitian, proses pembakarannya pun harus dilakukan di luar, karena asap yang mengandung bahaya jika terhirup. Tidak hanya bubuk karbon dari sampah plastik, dapat ditambahkan dengan sampah organik seperti skap padi, batok kelapa, juga bonggol jagung. “Minimal hal ini bisa membuat sampah plastik bermanfaat. Karena jika tidak, akan sulit terurai, berbeda dengan kertas dan lainnyaa,” ujarnya.

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.